top of page

Evolusi Penagihan Utang: Dari Manual ke Otomasi

Oct 22

Bacaan 2 menit

0

7

0

Arah Baru: Mengikuti Perubahan

Proses penagihan utang sudah berkembang jauh. Dulu, prosesnya bergantung pada telepon, surat, dan kunjungan langsung. Sekarang, dengan hadirnya teknologi seperti P2P lending dan Buy Now Pay Later (BNPL), institusi finansial diwajibkan menyesuaikan strategi penagihan dan penulihan utang mereka agar tetap relevan dan efektif.

Di Juli 2024, utang BNPL di Indonesia mencapai Rp 25,82 triliun, sementara pinjaman online (pinjol) naik hingga Rp 64,56 triliun​. Dengan utang konsumen yang terus meningkat dan pengawasan regulasi yang makin ketat, solusi penagihan yang cerdas dan otomatis kini jadi kebutuhan utama.


Fase 1: Era Proses Manual

Dulu, proses penagihan utang itu rumit dan makan banyak waktu. Petugas harus menelepon peminjam satu per satu, mengirim tagihan via surat, bahkan kadang datang langsung. Tantangan dari metode manual ini adalah:

  • Biaya tinggi karena butuh banyak tenaga kerja.

  • Pengalaman pelanggan jadi tidak konsisten karena interaksi bergantung pada cara kerja petugas.

  • Sulit berkembang, terutama saat portofolio nasabah semakin besar.

Contohnya, salah satu klien kami, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), mengandalkan metode manual. Petugas yang sama bertanggung jawab atas pencairan dan penagihan pinjaman, menjalankan seluruh proses kredit dari hulu ke hilir. Di awal bulan, mereka sibuk mencairkan dana. Lalu di akhir bulan, mereka harus mengejar pembayaran. Hasilnya, banyak penagihan yang tertunda dan arus kas terganggu karena proses tidak efisien.

Fase 2: Hadirnya Platform Kredit Digital

Kemunculan BNPL dan P2P lending membuat akses terhadap kredit jauh lebih mudah, terutama bagi Gen Z dan Millennials. Pinjaman ini bukan hanya untuk kebutuhan mendesak tapi juga untuk gaya hidup—seperti belanja atau beli tiket konser. Namun, peningkatan utang ini juga menambah tantangan baru.


Pada awal 2024, tingkat kredit macet (NPL) untuk pinjol tercatat 2,95%​. Dengan portofolio yang semakin kompleks, lembaga keuangan perlu beralih dari metode lama ke strategi penagihan yang lebih cerdas dan proaktif.


Fase 3: Otomasi dan Penagihan Berbasis Data

Otomasi mengubah cara institusi finansial menangani utang. Dengan mengotomatiskan tugas-tugas rutin seperti mengirim pengingat pembayaran, perusahaan bisa:

  • Mengurangi biaya operasional karena tidak perlu banyak tenaga kerja.

  • Meningkatkan keterlibatan peminjam lewat WhatsApp, SMS, dan email.

  • Memperbesar skala bisnis, tanpa menambah beban operasional.


Dengan PredicAI dari Lunash, bisnis bisa memprediksi perilaku peminjam dan mencegah keterlambatan pembayaran. Sementara itu, Engage360 membantu mengatur komunikasi otomatis di berbagai kanal, memastikan peminjam merasa diperhatikan dan tidak diabaikan. Otomasi membuat proses penagihan lebih efisien dan humanis, bukan sekadar mengejar angka.



Fase 4: Masa Depan Penagihan Utang

Ke depan, masa depan penagihan akan fokus pada engagement real-time dan solusi adaptif. Beberapa inovasi yang akan muncul antara lain:

  • Rencana pembayaran dinamis yang bisa menyesuaikan dengan kondisi finansial peminjam.

  • Chatbot berbasis AI yang membantu peminjam menjadwalkan pembayaran atau menjawab pertanyaan.

  • Analisis data real-time untuk terus mengoptimalkan strategi dan mengurangi risiko gagal bayar.

Dengan OJK memperketat regulasi, otomatisasi juga membantu bisnis mematuhi aturan sambil menjaga transparansi dan hubungan baik dengan peminjam.


Kesimpulan: Bersama Lunash Menuju Masa Depan

Seiring pertumbuhan BNPL dan P2P lending, bisnis perlu mengadopsi solusi penagihan otomatis dan berbasis data. Lunash dengan PredicAI dan Engage360 membantu lembaga keuangan menjalankan operasional secara efisien, meningkatkan engagement dengan peminjam, dan menekan biaya.

Pengalaman klien BPR kami menunjukkan pentingnya memisahkan tugas pencairan dan penagihan melalui otomasi. Dengan ini, mereka bisa memperlancar arus kas dan memastikan operasional berjalan mulus.

Di Lunash, kami percaya bahwa penagihan utang bukan hanya soal pembayaran, tapi juga soal empati dan efisiensi. Dengan alat dan strategi yang tepat, tantangan dalam penagihan bisa menjadi peluang untuk tumbuh dan berkembang.




Sumber Bacaan Tambahan

Oct 22

Bacaan 2 menit

0

7

0

Komentar

Share Your ThoughtsBe the first to write a comment.
bottom of page